Dia...
Dia yang sama sekali belum pernah ku kenal, seketika hadir. Hadir tanpa sebab, tanpa ku minta.
bertingkah seolah-olah seorang guardian angel, yang selalu menemani di setiap saat ku sendiri.
Dia takut, takut melihat ku sendiri. entah apa yang ada di pikirannya, melindungi seseorang yang bukan siapa-siapa. Yang jelas-jelas hatinya sudah dimiliki oleh orang lain, Tanpa sadar dia melakukan nya bak seperti seorang yang sudah memiliki hatinya, melalui tingkahnya, caranya berbicara. KESAL? ya tentu sangat kesal. dia yang bukan sama sekali pemilik hati ini, melakukan sesuatu yanglebih dari si pemilik hati yang sebenarnya. untung saja, hati ini tetap berpegang teguh dengan pemilik hati yang sebenarnya.
Dia yang datang tiba-tiba ini sama sekali bukan orang yang ku kenal. Dia mulai dekat denganku ketika kejadian. Sebuah kejadian alam yang tak mampu ku jelaskan. Kejadian dimana aku kehilangan kesadaran ku lalu aku di rasuki oleh seseorang dari dunia lain. Kejadian semua itu membuat nya merasa takut ketika harus meninggalkan ku sendirian. Di tambah lagi kejadian yang kedua. Orang bilang aku mengatakan aku ini kesepian maka dia makhluk dari dunia lain itu ingin menemani ku. Entah kah ini bualan atau hanya mereka yang membohongi ku, yang pasti aku mau tidak mau harus percaya.
Dua kali kejadian, dua kali juga dia yang menyembuhkan ku, dia yang menyelamatkan ku. entah kelebihan apa yang ia punya. sampai-sampai dia lagi yang menyembuhkanku, entah itu kebetulan atau kesengajaan, yang pasti aku bingung.
Berusaha menghindar darinya? itu tidak mungkin. Aku bukan tipe orang yang jahat dan lupa balas budi. Ya aku, aku berhutang budi padanya. kupikir-pikir memang semua ini janggal dan merasa aneh. aku takut semakin lama aku bersikap baik padanya dia akan merasa semakin dekat denganku.
Mendegar cerita dari teman-temanku ketika aku dalam keadaan kejadian itu dia yang menenangkan ku, dia panik. Setelah kejadian aku selalu pingsan, ketika aku pingsan, teman-temanku yang menyaksikan bagaimana dia memperlakukanku, orang kata membuatnya teman-teman perempuanku merasa iri, caranya memperlakukan ku seperti seorang ratu. Lucunya, ketika kejadian itu 2 orang teman ku dala keadaan sedih dan kalang kabut juga, mereka nampak dalam keadaan ketakutan, Bodohnya dia, dia tidak menghiraukan kedua temanku. Padahal sebelumnya, dia selalu berkata, bahwa kami semua adiknya, tapi apa? makin kesini dia malah mengecualikan ku. Baginya aku prioritas, Entah alasan apa yang membuat dia mengatakan bahwa aku prioritas.
sekarang yang aku pikirkan adalah nanti, Ketika nanti sang pemilik hati ini yang sebenarnya kembali lagi. Entah alasan apa, yang kutakutkan dia bisa saja marah padaku, atau mungkin kecewa. Takut, yang kutakutkan kini adalah sebuah masalah, masalah yang membuatku akan lebih merasa terpuruk. Jujur saja hati ini akan tetap memilih pemilik hati yang sebenarnya, Dia yang datang tiba-tiba itu, hanya akan ku anggap sebagai seorang abang, sebagaimana abang yang melindungi adiknya. Tidak lebih tidak kurang.